Eksistensi merupakan salah satu aliran besar dalam filsafat, secara
khususnya dalam periodisasi filsafat barat yang juga pernah menjadi salah satu
aliran sangat penting di abad ke-20. Eksistensialisme merupakan filsafat yang
memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi, yang secara umum
diartikan sebagai keberadaan.
Paham ini memusatkan perhatiannya kepada manusia, maka kerena
itulah filsafat ini bersifat humanitis, yang mempersoalkan seputar keber-Ada-an
manusia dan keber-Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan.
Dalam pandangan barat eksistensialisme paling
dikenal hadir lewat Jean-Paul Sartre, yang terkenal dengan diktumnya “human
is condemned to be free”, manusia dikutuk untuk bebas, maka dengan
kebebasannya itulah kemudian manusia bertindak. Pertanyaan yang paling sering
muncul sebagai derivasi kebebasan eksistensialis adalah, sejauh mana kebebasan
tersebut bebas? Bagi eksistensialis,
ketika kebebasan adalah satu-satunya universalitas manusia, maka batasan dari
kebebasan dari setiap individu adalah kebebasan individu lain.
Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia, yang mana
cara berada manusia di dunia ini amatlah berbeda dengan cara berada benda-benda
yang tidak sadar akan keberadaannya, juga benda yang satu berada di samping
lainnya, tanpa hubungan. Namun, disamping itu semua manusia berada
bersama-sama dengan sesama manusia. Maka, untuk membedakan antara benda dengan
manusia dapat kita katakan bahwa benda “berada” dan manusia “bereksistensi”.
0 komentar:
Posting Komentar